Cart - Craftown

Rp0.00
No products in the cart.
0
- Login / Register

Rp0.00
No products in the cart.
0
- Login / Register

Home
Shop
Story
About
Contact

Cart

Craftown > Cart

Cart

Your cart is currently empty.

Search

Recent Posts

Bir Jawa

August 13, 2019 30 Posted By admin

Andong

June 21, 2019 40 Posted By admin

Beringharjo

May 11, 2019 40 Posted By admin

Categories

Jogja Legacy (2)
Our Story (6)

JL.Kaliurang, Km 10, Nglaban
info@craftown-jogja.co.id
+62 81329937814

OUR STORY

Bir Jawa
Andong

Navigation

Secure Shopping

Instagram

craftown.jogja

256

May 5

Nekeran ꦤꦺꦏꦼꦫꦤ꧀Nekeran berasal dar

Nekeran
ꦤꦺꦏꦼꦫꦤ꧀Nekeran berasal dari kata knikker dalam bahasa Belanda. Nekeran disebut juga gundu, keneker, kelici, duli, stin di berbagai daerah.Cara mainnya mudah, pemain hanya perlu menyiapkan kelereng dan arenanya. Biasanya dimainkan anak laki-laki, minimal 2 orang. Sedangkan arena yang digunakan biasanya tanah pekarangan. Dikeruk sedemikian rupa, dan diberi pembatas.Semakin jago membidik kelereng, semakin banyak kelereng yang akan didapat dari lawan. Pemain yang berhasil mendapatkan kelereng sampai habis, itulah yang menang. Kelereng hasil permainan pun bisa dijual ke teman-teman yang kehabisan kelereng. Selain asyik dimainkan, nekeran bisa menghasilkan uang jajan.Ada 2 jenis kelereng, yakni kelereng, yakni kelereng timun dan kelereng susu. Kelereng timun terbuat dari bola gelas, ada hiasan berbentuk timun di dalamnya. Sedangkan kelereng susu juga terbuat dari bola gelas, hanya saja warnanya putih susu.Ukuran kelereng yang digunakan pun bervariasi, mulai dari 2 cm sampai 6 cm. Bahkan, di Makam Kotagede, ada batu berdiameter sekitar 15 cm sampai 30 cm. Batu tersebut adalah Watu Gatheng. Konon, batu itu menjadi mainan Raden Rangga, anak Panembahan Senopati pada era Mataram Islam abad ke-16.#Craftown #CraftownJogja #JogjaLegacy #explorejogja #jogjaku #indonesia #jogjaistimewa #yogyakarta #jogjakarta #wonderfulindonesia #wisatabudaya #budaya #senipertunjukan #budayajawa #nekeran #kelereng #selingan #dolanan

May 2

Hari Pendidikan Nasional Ki Hajar dan Sekolah Liar

Hari Pendidikan Nasional
Ki Hajar dan Sekolah Liar
ꦲꦫꦶꦥꦼꦤ꧀ꦢꦶꦢꦶꦏꦤ꧀ꦤꦱꦶꦲꦺꦴꦤꦭ꧀Ki Hajar mendirikan sekolah Taman Siswa pada 3 Juli 1922 di Yogyakarta karena gelisah akan pendidikan di Hindia Belanda yang diskriminatif. Hanya anak-anak priyayi yang boleh sekolah. Dia mencoba mempeluas akses pendidikan bagi semua kalangan. Taman Siswa, dan semua sekolah partikelir (swasta) yang tidak diakui oleh lembaga resmi pemerintah manapun, dianggap sekolah liar.Pada 1923, pemerintah mengeluarkan ordonansi pengawasan sekolah partikelir. Namun, dalam praktiknya tidak memenuhi harapan pemerintah dalam menuntaskan masalah sekolah liar. Menanggapi masalah itu, JWF. van der Muelen, pejabat direktur pendidikan dan agama menganjurkan kepada pemerintah untuk meninjau kembali ordonansi pengawasan 1923.Pada 1932 pemerintah Hindia Belanda mengeluarkan peraturan baru: Wildeschoolen Ordonantie (Ordonansi Sekolah Liar). Dalam ordonansi ini, seseorang atau lembaga yang bermaksud menyelenggarakan pendidikan harus seizin pemerintah. Pemerintah dapat mencabut izin apabila terbukti melanggar ketentuan-ketentuan yang ditetapkan serta pengajar setempat harus membuat laporan kepada Belanda yang mana jika dilanggar akan mendapatkan denda.Menanggapi ordonansi tersebut, Ki Hajar mengirim telegram kepada Gubernur Jenderal De Jonge, meminta membatalkan ordonansi tersebut. Dengan tegas Taman Siswa mengancam akan melakukan lijdelijk verzet (pembangkangan) apabila ordonansi itu tidak dicabut. Kemudian sekolah tamansiswa milik Ki Hajar melesat pesat.Jawa tidak sendiri dalam ekspansi sembunyi-sembunyi sekolah independen, yang secara sadar berupaya tetap di luar orbit pengawasan pemerintah. Di Minangkabau Sumatera Barat, berlangsung pula pertumbuhan lembaga pendidikan yang sama. “Baik sekolah taman siswa maupun sekolah kaum muda merupakan lembaga yang berkembang pesat,” tulis Gouda, “kedua-duanya berhasil menanamkan rasa bangga akan budaya asli dalam diri murid-murid mereka."Source : sekolahrakyatmelubae#craftown #craftownjogja #jogjalegacy #explorejogja #jogjaku #indonesia #jogjaistimewa #yogyakarta #jogjakarta #wonderfulindonesia #wisatabudaya #budaya #hardiknas #kihajardewantara #sejarah

May 1

Hari Buruh 1 Mei ꦲꦫꦶꦧꦸꦫꦸꦃ꧇꧑꧇

Hari Buruh 1 Mei
ꦲꦫꦶꦧꦸꦫꦸꦃ꧇꧑꧇ꦩꦺꦲꦶ

Peristiwa hari buruh ini bermula dari peristiwa berdarah di setiap aksi buruh tiap tahunnya di Chicago, Amerika Serikat dan berakhir ditetapkan pada tanggal 1 Mei menjadi hari libur untuk buruh dan boleh tidak masuk kerja tetapi tetap dibayar.

Sejarah hari buruh di Indonesia berawal dari era Hindia-Belanda, pekerja pabrik gula di Jawa tidak mendapat upah yang layak dan jam kerja yang tidak manusiawi serta buruh kereta api yang mengalami pemotongan gaji sehingga membuat mogok kerja.

Pada masa kemerdekaan dibuat UU no.12 tahun 1948 yang mengatur bahwa buruh boleh tidak bekerja pada tanggal 1 Mei. Tetapi ada aksi dari buruh yang menuntut pembayaran upah yang tertunda.

Lalu pada era orde baru istilah buruh diganti dengan karyawan dan pada era reformasi Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada 1 Mei 2013 menetapkan bahwa pada tanggal 1 Mei adalah hari libur nasional untuk memperingati hari buruh sampai sekarang.

Semangat berjuang para pekerja di negeri ini, semoga hak kita semua bisa dipenuhi dan Indonesia bisa mensejahterakan para pekerjanya. Selamat hari buruh 1 Mei!!

#Craftown #CraftownJogja #JogjaLegacy #explorejogja #jogjaku #indonesia #jogjaistimewa #yogyakarta #jogjakarta #wonderfulindonesia #wisatabudaya #budaya #hariburuh #laborday #internationalworkerday #1mei #mayday

Apr 28

Botol Ombe Craftown ꦧꦺꦴꦠꦺꦴꦭ꧀ꦲꦺ

Load More Follow on Instagram

Copyrights © 2021 All Rights Reserved